Personal Blog Ihsan Fauzi Rahman, SH

Beranda » Uncategorized » Bisnis lalu Berbagi

Bisnis lalu Berbagi

Follow me on Twitter

Bisnis Kaya Karena Berbagi

Alkisah, ada saudagar emas yang kaya. Dia mampu mengubah hidupnya dari seorang anak petani menjadi kolongmerat. Biasa dipanggil Abah. Abah adalah sosok islami yang tampil dengan kesahajaan seorang Muslim.

Abah berprinsip bahwa hidup adalah penuh keputusan. Keputusan untuk selalu dijalan Allah. Banyak keputusan-keputusan Hidup yang harus dipilih, Prioritas utama adalah keputusan Hidup untuk senantiasa berada di Jalan Allah.

Abah selalu menjadi palang donatur utama di setiap event sosial keagamaan di wilayahnya. Jika ada kegiatan keislaman, pastilah abah yang menjadi donatur utama. Bukan tanpa sebab Abah menjadi donatur, tapi dia melambangkan keyakinan akan jalan hidupnya, bahwa berbagi itu adalah menabung. Tabungan yang tidak akan berkurang dan abadi di semua zaman. Shadaqah bukan saja menjadi tabungan yang berbunga. Tapi Shadaqah menjadi pohon-pohon pahala yang akan kita panen di kemudian hari.

Abah mempunyai pola fikir fundamental. Bahwa seorang Muslim itu harus kaya. Kaya untuk berbagi. Kaya untuk peka terhadap kondisi sesoal. Kaya untuk beramal. Abah bekerja di dunia untuk akhirat. Berbisnis dengan totalitas dan memutuskan untuk berbagi dengan totalitas.

Di Indonesia, sosok seperti ini masih langka. Banyak yang mendahulukan dunia, lalu dia melupakan akhirat. Atau bahkan sebaliknya. Dia kejar akhirat lalu dia lupakan dunianya. Abah Berbisnis dan beramal dengan ikhlas.

Berbagi tidak mengurangi harta. Hakikatnya Allah menambah lebih banyak atas apa yang akan kita dapatkan. Abah dikarunai rezeki yang sangat berlimpah. Atas ikhtiarnya dalam bisnisnya, abah membangun kerajaan bisnis yang kuat-atas izin Allah, rezeki-nya semakin berlimpah. Matematika Allah, siapa yang bisa menggugat. Abah tidak pernah hitungan atas apa yang dia shadaqahkan.

IFR


Tinggalkan komentar